Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin, Dinas Sosial Kabupaten Kuningan, Ence Hadiat Rohanda, A.Ks, M.Si |
KUNINGAN, (BM) - Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin (Kube FM) dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) merupakan salah satu kebijakan pemerintah daerah kabupaten Kuningan dalam upaya pemulihan ekonomi bagi masyarakat dampak wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Program ini diharapkan tepat sasaran karena penerima manfaat merupakan masyarakat kalangan bawah.
Dalam mewujudkan kedua program tersebut, bidang pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin dinas sosial kabupaten Kuningan hadir sebagai jembatan pelayanan pemerintah terhadap masyarakat. Pemerintah sendiri menargetkan program bantuan ini bisa segera terealisasi sebelum akhir tahun.
Dinas Sosial kabupaten Kuningan, melalui bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin berharap, 20 LKS yang sudah terverifikas sebagai penerima manfaat, beberapa diantaranya bisa mandiri, sehingga kedepan bisa menjadi mitra pemerintah dalam memberikan pelayanan kesejahteraan sosial ke masyarakat.
"Untuk menuju ke arah sana, 20 LKS tersebut kita dorong dengan usaha ekonomi produktif, sehingga diharapkan mereka ada keuntungan dari bentuk usaha produktif yang kita salurkan, bisa untuk menambah layanan," tutur Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin, dinas sosial kabupaten Kuningan, Ence Hadiat Rohanda, A.Ks, M.Si saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (30/11).
Baca juga : Jelang Turun Bansos Tahap 2, Kadinsos Janjikan Kualitas Beras Lebih Baik
Baca juga : Desa Karangkancana Terima 73 Paket Sembako Kabupaten
Adapun bentuk bantuan yang akan disalurkan pada penerima manfaat adalah berbentuk barang senilai 10 juta untuk masing-masing yayasan penerima manfaat yang penyediaannya melalui rekanan/pengusaha. Untuk jenis usahanya sendiri bervariatif ada 14 jenis usaha.
"Ada yang jenis usahanya warung sembako, counter hp, peternakan ikan, tabung gas melon, semuanya ada 14 jenis usaha yang tersebar di daerah dengan data DTKS yang tinggi, meliputi Kuningan timur dan Kuningan selatan," kata Ence.
Baca juga : Dinsos Kuningan Distribusikan Bansos Kabupaten Tahap 2
Baca juga : Bantuan Terdampak COVID-19 Provinsi Jabar Dinilai Kurang Tepat Sasaran, Ini Masalahnya.....
Kemudian untuk fakir miskin sendiri awalnya pihak dinas ingin mendorong aneka usaha supaya ekonomi kreatif atau ekonomi kecil bisa tumbuh di tiap desa. Namun karena waktu yang mendesak harus selesai sebelum akhir tahun, profosal pengajuan yang ada adalah ternak kambing, ternak kelinci dan pengolahan makanan.
"Sama halnya dengan LKS, bantuan untuk fakir miskin dalam kelompok usaha bersama juga sama senilai 10 juta. Kalau untuk ternak kambing sebanyak delapan ekor dengan komposisi dua jantan dan enam betina," tukasnya.
Lebih jauh Ence juga berharap atas nama kepala dinas sosial, semoga program ini berjalan lancar, tepat sasaran dan membantu pemulihan ekonomi masyarakat Kuningan supaya lebih produktif. (Irwan)