Kuningan - Peristiwa pememuan mayat Watimah (67) warga Dusun Pahing , Desa Sembawa ,Kec Jalaksana di rumahnya membuat geger warga. Jasad Watimah yang tinggal sendirian dirumahnya itu, pertama kali ditemukan Jujun , yang juga cucu korban dalam kondisi menelungkup di ruang tengah dengan genangan darah yang mulai mengering di lantai di bagian kepala, Minggu (9/9/2018).
Jujun dengan ditemani keluarga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jalaksana. Menurut Jujun , yang juga tinggal satu desa dengan korban tetapi beda dusun, waktu itu ia bermaksud mengunjungi neneknya sekalian mau mencuci mobil miliknya. Hal itu dilakukan Jujun karena di depan rumah neneknya ada kran air yang dipasang diluar.
Tiba di rumah neneknya tanpa masuk dulu , Jujun mencuci mobil. Selesai mencuci mobilnya, Jujun berniat masuk ke rumah.Tetapi pintu depan masih terkunci rapat. Setelah dipanggil beberapa lama tidak ada jawaban dan melihat lampu luar masih menyala , padahal waktu sudah siang , Jujun jadi penasaran dan khawatir dengan neneknya. Jujun mencoba ke pintu samping rumah dan memang tidak terkunci.
" Saya sampai kaget pas masuk ke dalam rumah melihat kondisi nenek seperti itu."ungkap Jujun yang langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Jalaksana.
Tidak lama setelah melaporkan , kata Jujun pihak kepolisian dari polsek jalaksana dan Polres Kuningan pun langsung tiba di lokasi kejadian.
"Setelah menerima laporan dari keluarga korban, kami segera menurunkan anggota , yaitu untuk mengamankan tempat kejadian agar steril , tidak rusak dengan memasang police line atau garis polisi. Langkah berikutnya tim melakukan olah TKP , mengumpulkan alat bukti untuk bahan penyidikan dan mengumpulkan keterangan dari beberapa orang termasuk dari saksi pelapor," kata Kasat Reskrim Polres Kuningan, Syahroni.
Diungkapkan Shahroni, dari hasil penyidikan awal, disimpulkan korban meninggal akibat luka remuk terbuka di bagian kepala yang disebabkan pukulan benda tumpul. Hal ini diperkuat dengan adanya tabung gas yang menggeletak di dekat korban yang diduga kuat digunakan oleh pelaku untuk memukul kepala korban.
"Motif dan jumlah pelaku pembunuhan Bu Atimah masih dalam penyidikan. Dan karena tidak ada saksi yang melihat langsung kejadian atau pelaku , untuk memaksimalkan proses penyidikan, kami berkordinasi dengan Dantim K.9 Polda Jabar dengan keahlian khusus dengan menurunkan anjing pelacak. Doakan saja mudah-mudahan pelakunya bisa segera ditangkap," jelas Syahroni.
Hingga kini, pantauan di lokasi kejadian masih dijaga ketat oleh pihak kepolisian dan dipasang police line sehingga tidak ada yang boleh melewati selain petugas.
.didi