KUNINGAN - Beredar rekaman video yang perlihatkan Bupati
Kuningan Acep Purnama yang meminta para kepala desa untuk memilih calon
presiden nomor urut 01 Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang. Pada video
tersebut tampak Acep Purnama tengah berdiri menyampaikan pidato di sebuah
mimbar.
Isi videonya dia menyampaikan bahwa “laknat”
bagi para kepala desa dan perangkat desa yang tidak mendukung Jokowi. Karena
dengan adanya penguatan dana desa, Jokowi nyawer ke desa-desa, sehingga desa
bisa dibangun, kepala desa bisa diangkat harkat, derajat, dan martabatnya
karena berhasil memimpin desanya terkait Jokowi yang 'nyawer' ke desa-desa
melalui dana desa. Setelah mengetahui videonya viral, Acep pun meminta maaf dan
berusaha mengklarifikasi masalah tersebut.
Melalui Kabag Humas Pemda Kabupaten Kuningan,
Wahyu Hidayah, menjelaskan dan mengklarifikasi masalah video viral tersebut di ruang kerjanya, Selasa (19/2). “Pertama,
kegitan yang berlangsung hari Sabtu, 16 Februari 2019 merupakan kegiatan
internal Relawan Tim Akar Rumput yang merupakan tim pemenangan paslon Jokowi-Ma’ruf.
Kedua, Pak Acep datang sebagai pembina TAR untuk memotivasi anggota TAR dalam
pemenangan Jokowi di Kabupaten Kuningan serta tidak ada pengarahan terhadap
ASN. Ketiga, pak Acep tidak bermaksud menyinggung salah satu pihak baik
perangkat desa maupun kepala desa. Dan yang keempat, pak Acep minta maaf kalau
ada pihak yang tersinggung karena kehilafannya.
Sementara dipihak lain proses Bawaslu tetap
berjalan, bahkan Acep akhirnya memenuhi panggilan Bawaslu Kabupaten Kuningan. Bertempat di ruang sidang
Gakumdu Bawaslu Kuningan, selama sekira 45 menit, Bupati Acep dicecar sebanyak
7 pertanyaan seputar video ungkapan "Laknat" yang heboh di
media sosial.
Pemanggilan Bupati Acep
oleh Bawaslu Kuningan, sebelumnya terjadwal pukul 15:00 sore, namun menurut
informasi, Bupati Acep memiliki agenda ke luar kota. Sehingga, Ia datang ke
kantor Bawaslu, pada pagi harinya.