Pengurus LMPI Marcab Kabupaten Kuningan Saat Audiensi Dengan BPKAD |
KUNINGAN, (BM) – Dalam menjalankan fungsinya sebagai wadah perjuangan rakyat, Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) merasa perlu meminta kejelasan terkait realisasi anggaran Refocusing penanganan dan pemulihan ekonomi dampak covid-19. Terkait hal tersebut LMPI Marcab Kuningan telah melakukan audiensi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) kabupaten Kuningan.
Diketahui sebelumnya pemerintah daerah
kabupaten Kuningan telah Merefocusing anggaran APBD tahun 2020 untuk penanganan
dan pemulihan (recovery) ekonomi dampak
covid-19 sekitar 77 Milyar (termasuk BTT 5 milyar).
Baca juga : Dari 77 M Anggaran BTT Kabupaten Kuningan, Baru Terserap 28 M
Dalam audensi yang dilaksanakan hari senin
(16/11), LMPI Macab Kuningan diwakili Ketua Ujang Hermawan, Komandan
Srikandi Yesi S Bahtiar, Wakil Ketua Bidang Advokasi Hukum dan HAM Iim
Komarudin, Sekretaris Irwan Dirgantara, ST dan Dedi Awang diterima Kepala BPKAD
Dr. Asep Taufik Rohman, M.Si, M.Pd, Sekban Otang Setiawan, SE, M.Si, Kabid Aset
John Raharja, S.IP, M.Si dan Kabid Anggaran M. Sarif Rochijat,SE, M.Si .
Dalam kesempatan tersebut, Taufik menjelaskan,
bahwa anggaran Refocusing untuk penanganan covid-19 yang terpakai mencapai sekitar
43 milyar, sisanya sekitar 22 milyar dikembalikan kepada SKPD-SKPD dalam
perubahan APBD yang disahkan DPRD, sianya lagi ada untuk insentif tenaga medis
yang tidak tercover dari pusat. Sementara untuk recovery ekonomi, dianggarkan
dari dana DID Tambahan sebesar 11,6 milyar. Diantaranya Dinas Sosial 750M untuk
kegitan padat karya, Dinas Pertanian 2M untuk subsidi pupuk, Dinas Koperasi
UKM, Perindustrian dan Perdagangan 3M, Dinas Kesehatan 2,5M, Perikanan 2,5M
untuk membantu masyarakat ternak lele, Dinas PUTR 2,8M untuk prgoram air bersih
dan RS Linggarjati 500 juta untuk hepafilter.
“Hasil pencatatan BPKAD seperti itu, untuk kejelasan realisasi
anggarannya silakan konfirmasi kepada SKPD-SKPD tersebut,”Jelas Taufik kepada
LMPI.
Selesai Audiensi, Ketua Macab Kuningan LMPI,
Ujang Hermawan mengaku kecewa kepada Kepala SKPD yang tidak terbuka terhadap
alokasi anggaran. Ujang beranggapan banyak kepala SKPD yang memakai alasan
bahwa anggaran dinasnya habis terkena refocusing penanganan covid-19, sehingga
dijadikan alasan dalam menjalin kemitraan dengan pihak lain, baik dengan ormas,
LSM maupun Media massa.
“Habis ku Covid (habis sama anggaran covid-19).
Kata seperti itu sering saya dengar dari setiap pejabat maupun kepala SKPD
ketika didatangi. Setelah Audiensi dengan BPKAD, maka kami LMPI Marcab
Kabupaten Kuningan sepakat akan meminta audiensi kepada setiap SKPD terkait
realisasi anggaran menjelang akhir tahun,” Tegas Jenggo (nama sapaan) kepada media
online benangmerah.co.id. (Red-BM)