Kepala Bidang Peternakan, Lya Priliyawati, S.Pt., MP
KUNINGAN, (BM) - Sebanyak 675 rumah tangga penerima yang tersebar di 66 desa akan mendapatkan bantuan ternak. Hal ini dilakukan pemkab Kuningan melalui Dinas Perikanan dan Peternakan dalam rangka pemulihan ekonomi darurat covid-19 yang bersumber dari alokasi Dana Insentif Daerah (DID) Tambahan.
Masing-masing rumah tangga penerima akan mendapatkan bantuan ternak ayam buras/kampung sebanyak 20 ekor dengan komposisi 15 ekor betina dan 5 ekor jantan yang berumur 2,5 bulan dengan berat 1 kg. Rumah tangga penerima adalah mereka yang diusulkan melalui desa ke DISKANAK. Kemudian diverifikasi oleh Bidang Peternakan.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan melalui Kepala Bidang Peternakan, Lya Priliyawati, S.Pt., MP menjelaskan, 675 rumah tangga penerima tersebut merupakan angka final setelah sebelumnya semua usulan dari tiap desa diverifikasi melalui berbagai kriteria.
"Yang pertama, keluarga miskin tapi mampu, kedua mampu menyediakan kandang dan ketiga mau memelihara ayam. Semua data calon penerima manfaat berawal dari desa, karena mereka yang tahu kondisinya. Kita hanya bantu untuk verifikasi saja," jelas Lya.
Baca juga: Kabar Gembira Buat Peternak...DISKANAK Kuningan Siap Salurkan Bantuan
Baca juga: Peran Kube FM dan LKS Dalam Upaya Pemulihan Ekonomi Dampak Covid-19
Ditambahkannya, rumah tangga penerima tidak hanya menerima bantuan ternak, tapi juga pakan dan vitamin untuk tiga bulan kedepan. Dengan pertimbangan, diharapkan dengan dipenuhinya kebutuhan pakan dan obat-obatan kegiatan tersebut bisa berjalan dengan baik dan berkesinambungan.
"Diharapkan setelah 3 bulan, ayam berarti berumur 5 bulan lebih, sudah bisa bertelur dan menhasilkan. Dari 20 ekor bisa berkembang biak, minimal 50 persen untuk kebutuhan gizi keluarga, 50 persen lagi untuk meneruskan usaha ternaknya," harapnya.
"Untuk itu, kita juga mengadakan bimtek bagi 675 rumah tangga calon penerima, sehingga mereka mengerti bagaimana caranya berternak unggas yang baik dan menghasilkan. Hari ini (Jumat, 4/12) adalah bimtek terakhir," pungkasnya. (Irwan)