Kepala MTsN 7 Kuningan, Saleh Suhana Setiamiharja |
Kuningan, (BM) - Animo kepercayaan masyarakat Kuningan dibidang pendidikan perlahan mulai bergeser ke sekolah madrasah. Untuk tingkatan SMP/MTs, banyak masyarakat yang mengambil jalur pendidikan dengan memasukkan anaknya ke Madrasah terutama MTs Negeri. Tidak lain karena para orang tua ingin anaknya mendapatkan porsi pendidikan agama Islam yang lebih besar. Kepercayaan masyarakat Kuningan, khususnya di kecamatan Jalaksana terhadap madrasah bisa dilihat pada hasil PPDB MTsN 7 Kuningan.
Dalam beberapa tahun terakhir animo minat siswa untuk mendapatkan pendidikan di sekolah ini selalu besar. Terbaru hasil penerimaan peserta didik baru MTsN 7 Kuningan mencapai 8 rombel (256 siswa) dari 276 pendaftar, sementara siswa kelas IX yang lulus juga sama. Kalau melihat jumlah siswa yang lulus dan baru, berarti jumlah siswa total tidak mengalami perubahan.
"Dalam situasi pandemi ini kami akui memang pelaksanaan PPDB tidak bisa maksimal. Kalau dalam situasi normal biasanya kami melakukan sosialisasi secara dor to dor, namun saat ini hanya bisa dilakukan melalui WA group. Untuk promosi sekolah kita juga maksimalkan melalui media youtube," ungkap Kepala MTsN 7 Kuningan, Saleh Suhana Setiamiharja, Kamis (15/7).
Namun demikian, disyukurinya, animo kepercayaan masyarakat terhadap madrasah ini masih sangat besar. Walaupun kami tidak bertemu secara langsung dengan siswa dan guru SD/MI. Namun jumlah siswa yang mendaftar melebihi kapasitas ruangan atau kuota yang sudah ditetapkan.
Sementara itu kedepan, menurut Saleh, untuk pelaksanaan kegiatan Matsama (Masa Ta'aruf Madrasah) akan dilakukan secara daring melalui media YouTube.
"Untuk Matsama kita lakukan melalui media YouTube. Panitia membuat video yang berisi sambutan, pemaparan materi dan kondisi lingkungan sekolah, kemudian diupload di YouTube. Setelah itu, para wali kelas mengirimkannya ke tiap siswa," paparnya.
Untuk pembelajaran tahun ajaran baru 2021/2022 sendiri, MTsN 7 Kuningan akan tetap melaksanakannya secara daring sesuai aturan pemerintah tentang pembelajaran di masa pandemi.
.(Irwan)