Ilustrasi : Security SMPN 1 Cidahu kab. Kuningan
Kuningan, (BM) - Etika seorang security (Keamanan) selain harus memiliki kemampuan berdiplomasi dalam menerima dan melayani para tamu juga tatakrama, bahasa berikut etika harus diperlihatkan, semua itu mencerminkan sebagai tuan rumah yang baik.
Kejadian tidak menyenangkan dilakukan oleh seorang scurity SMPN 1 Cidahu, Kabupaten Kuningan, pada waktu itu dua orang awak media cetak akan bertamu untuk menemui kepala sekolah.
Namun ketika akan masuk menuju pekarangan sekolah, seorang security dengan ciri - ciri tubuh kecil dan memakai seragam serba hitam berteriak sambil mengatakan kepala sekolah sedang tugas ke Kuningan, kemudian pintu gerbang yang tinggi ditutupnya.
Sejumlah awak media sangat menyesalkan atas tindakan scurity tersebut, seharus nya tamu dipersilahkan masuk, tanya dari mana dan kepentingan nya apa.
Diduga keras scurity tersebut diperintah oleh guru atau kepala sekolah agar ketat menerima tamu dari kalangan manapun, namun cara dan sikapnya yang tidak beretika.
Dengan security bersikap arogan tentu saja dua awak media cetak pun terpancing emosi, " ada diantaranya security di sejumlah sekolah di ajari untuk berbohong dengan mengatakan pimpinannya tidak ada ditempat, padahal itu hanya sebuah siasat yang diperintah oleh para kepala sekolahnya " Ujar Iwan Ito salah seorang awak media cetak.
Kejadian di SMPN 1 Cidahu, Kabupaten Kuningan, merupakan sebuah cermin negatif dan diharapkan tidak terulang lagi terjadi disekolah lainnya.
Kepala sekolah sebagai leader dan manajerial memberikan edukasi dan pembinaan bukan hanya kepada anak didik dan guru, namun harus menyentuh personal tingkat bawah seperti security.
Sampai berita ini diturunkan Kepala SMPN 1 Cidahu, Hj Muslimah, M.Pd sulit dihubungi awak media selain diduga dihalangi oleh security juga yang bersangkutan sibuk rapat dan berbagai kegiatan lainnya. (ton's) ***