Kampus SMP Negeri 1 Cidahu, Kabupaten Kuningan |
Benang Merah - Statemen kontroversi datang dari Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMP Negeri 1 Ciddahu, H. Didi yang mendapat mandat dari Plt Kepala Sekolah, Subagio saat ditemui awak media di ruang kepala sekolah.
Menurutnya, salur BOS SMPN 1 Cidahu tahap 2 sangat merugikan sekolah. Hal ini disebabkan karena tidak turunnya dana sebesar 90 juta rupiah untuk kegiatan bulan Juni -Juli 2022.
"Berbicara masalah anggaran BOS, sekolah kami malah dirugikan. Ketika kegiatan di bulan Juni-Juli sudah dilaksanakann, sementara dana BOS tahap 2 sebesar 90 juta yang ditungguu-tunggu sampai sekarang belum turun. Entah alasannya kenapa, mungkin bendahara yang bisa menjawabnya," ungkap H. Didi, Kamis (20/10).
Karena masalah tersebut, lanjutnya, pihak sekolah terpaksa memakai dana talangan.
Sementara, Bendahara BOS, Dadang saat dihadirkan menjelaskan bahwa masalah itu terjadi karena aplikasi yang sempat erorr. Menurutnya, saat ini lagi diuruskan Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan, namun belum ada kepastian kapan bisa dicairkan.
"Saat update aplikasi, sempat error. Tapi saya sudah koordinasi dengan pihak dinas, namun belum ada jawaban pasti kapan dana 90 juta tersebut bisa cair," jawabnya.
Hal ini tentu menjadi polemik bagi sekolah, dimana biaya operasional sekolah sampai tersendat sampai saat ini. Lalu bagaimana peran dinas pendidikan disaat ada trouble seperti ini?
Plt. Kepala Sekolah, Subagio saat hendak dimintai komentar, sangat sulit dihubungi atau ditemui di sekolah tersebut.
.(Irwan/Yesi/Anton)