Kabid Bina Marga PUTR Kabupaten Kuningan Teddy Sukmajayadi bersama pelaksana tengah meninjau garapan pembangunan ruas jalan |
Benangmerah - Beberapa bulan terakhir ini berbagai ruas jalan di wilayah Kabupaten Kuningan tampak rusak ringan dan berat, untuk pembanguan dan perbaikan ruas ruas jalan tersebut di butuhkan waktu dan proses pengerjaan yang apik. Namun yang pasti untuk penanganan bidang jalan tahun 2022 dari anggaran murni semua sudah dilaksanakan, baik dari DAK, bantuan keuangan propinsi maupun yang bersumber dari APBD Dua Kabupaten, semua yang berbentuk kegiatan fisik sudah hampir selesai hanya tinggal beberapa ruas jalan lagi yang masih dalam proses pengerjaan.
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Kuningan MH Ridwan melalui Kepala bidang Bina Marga Teddy Sukmajayadi, Kamis (01/11/2022) dalam capaian dari beberapa kondisi jalan yang sedang dalam perencanaan berharap di tahun 2022 akhir, capaian kondisi jalan itu baik bisa diatas 79 persen dari 80 lebih paket kegiatan yang dipecah berbagai kegiatan, ada jalan poros desa, dan ada jalan Kabupaten. Yang jadi PR di tahun 2023 untuk mengejar RPJM pak bupati 85,9 persen.
"Jalan harus sudah baik perlu menuntaskan beberapa ruas jalan yang dalam kondisi rusak dan rusak berat, estimasi kerusakan yang harus diselesaikan di tahun 2023 minimal bisa menyelesaikn 45 Km jalan rusak dan bisa mempertahan jalan yang baik, itu sepanjang 650 Km itu, harus bisa dipertahankan, untuk mengejar diakhir masa kepemimpinannya pak bupati itu sebesar 685 Km," sebutnya.
Kalau perencanaan itu, lanjut Tedi, semua sudah diajukan ke provinsi, ke BOS juga sudah, tapi realisasi anggaran baik dari Provinsi maupun dari skema anggran lain mudah mudahan bisa mengakomodir kebutuhan untuk pelaksanaan, usulan yang disetujui propinsi itu ratusan paket dan bahkan mungkin ratusan Milyar itu proyek prioritas hanya realisasi itu kita belum bisa mengetahui secara pasti berapa ruas jalan yang diakomodir hanya yang penting PR nya di tahun 2023 bagaimana caranya ada anggaran untuk perbaikan jalan kabupaten ini bisa menuntaskan di 85,69 persen.
Dalam proses pengerjaan perbaikan jalan secara teknis hampir tidak ada kendala, hanya tantangannya, bagaimana caranya bisa memperbaiki kondisi jalan ini lewat skema skema lain yang di luar ketersediaan anggaran itu yang paling penting, kalau anggaran normal dan wajar, jadi dalam melaksanakan pekerjaan juga enak artinya jika ada yang rusak bisa segera di perbaiki, namun kita mem-peta kan ruas ruas jalan yang harus diprioritaskan. Tahun ini ruas jalan yang rusak berat ringan itu sudah dapat terselesaikan.
Dalam pelaksanaan kegiatan, faktor utama yang diperhitungkan adalah cuaca, itu berdasarkan pengalaman bagaimana dalam kondisi hujan? kita harus bisa memaksimalkan hasil pekerjaan, salah satu caranya di lokasi pekerjaan kita bisa melakukan diskusi dengan pemerintahan desa untuk membantu membereskan saluran air, koordinasi dengan masyarakat untuk bisa merelakan tanahnya yang sedikit terkena pambanguan jalan umum untuk di buatkan saluran agar jalan yang telah di bangun bisa awet.
Sedangkan yang menjadi kendala akut adalah dalam pemeliharaan jembatan, yang tak jarang jembatan merupakan titik pembuangan sampah, di TPT TPT rusak juga karena ada tumpukan sampah sehingga mampu menyumbat saluran air maka terjadilah gerusan gerusan tanah, mungkin kami juga harus berkoordinasi dengan dinas terkait, dengan Kecamatan juga, dan Desa untuk bagaimana mengatasi masyarakat agar tidak membuang sampah bukan pada tempatnya apalagi ke sungai
Saluran air mampet oleh berbagai sampah yang mengakibatkan banjir hingga merusak ruas jalan yang telah susah payah dibangun, maka perilaku masyarakat ini harus mendapat edukasi tentang hidup sehat dan bersih.
"Tak jarang pak bupati juga mengedukasi terhadap masyarakat tentang hidup bersih serta terhindar dari bahaya banjir, dan itu keterkaitan dengan sumbatan saluran, sehingga merusak fasilitas yang sudah dibangun dalam waktu singkat rusak lagi, ketikan kita melakukan operasi bersih bersih saluran dan sungai sungai kecil itu banyak ditemukan sampah plastik, kain bekas, hingga pempers yang dibuang masyarakat secara sembarang," kata Tedi, diakhir obrolan dengan awak media.
.(Man's Bom)