Pemantauan tiap kelas melalui CCTV kelas di SMPN 7 Kuningan |
Benangmerah, Maraknya aksi Bulliying dan Kekerasan terhadap anak, termasuk salah satunya yang terjadi pada salah satu siswa SMP di kecamatan Kuningan dan PKBM di kecamatan Cigugur, memaksa Bupati Kuningan, H. Acep Purnama mengambil langkah konkrit dengan mengeluarkan Surat Edaran nomor: 420/2534/Disdikbud tentang Pencegahan Aksi Perundungan (Bulliying) dan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan tersebut ditujukan ke Disdikbud, Kepala Satuan Pendidikan (sekolah) dan Seluruh Komite Sekolah.
Menyikapi titah bupati Kuningan, SMP Negeri 7 Kuningan yang berlokasi di pusat kota Kuningan dengan jumlah siswa sekitar 1200 orang, telah mengambil langkah-langkah nyata dalam pencegahan dan penanganan aksi perundungan dan kekerasan anak.
Kepala SMPN 7 Kuningan, H. Supriyadi, M.Pd menilai pencegahan dan penanganan perundungan dan kekerasan dilingkungan sekolah sangat penting untuk ditindaklanjuti. Sebab diyakini bahwa pendidikan bisa membentuk karakter anak ke arah lebih baik.
Adapun beberapa langkah antisipasi sekolah diantaranya,
1. Memperketat pembinaan guru disekolah, wali kelas dan guru BK
2. Mencegahan siswa membawa hp di sekolah kecuali atas perintah guru mapel untuk membantu pembelajaran
3. Bulying biasanya diawali di dalam kelas maka pemasangan CCTV kelas menjadi hal penting.
4. Komunikasi dengan orang tua di rumah. Kehadiran siswa di sekolah menjadi konsen utama komunikasi wali kelas dengan orangtua siswa.
5. Membentuk TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan) di lingkungan sekolah.
Pemantauan Kelas Melalui CCTV kelas di SMPN 7 Kuningan |
"Walaupun memerlukan biaya yang cukup besar, kami (pihak sekolah) menganggap pemasangan CCTV kelas dianggap sangat penting. Selain sebagai pengawasan proses pembelajaran di kelas, Bulliying biasanya diawali dari dalam kelas. Sehingga kami bisa dengan segera mengetahui dan memberikan pencegahan ketika ada sikap siswa yang memicu tindakan kekerasan," terang H. Yadi ketika dihubungi benangmerah.co.id, Selasa (10/10).
Selain itu, pemasangan CCTV kelas juga dianggap penting dilakukan karena jumlah siswa di SMPN 7 Kuningan cukup banyak mencapai 1200 anak. Dan pengawasan sangat mustahil dilakukan oleh guru dan tenaga secara langsung tanpa menggunakan teknologi.
Menurut H. Yadi, SMPN 7 Kuningan juga sudah membentuk TPPK yang anggotanya melibatkan semua komponen di sekolah termasuk, guru, Tenga pendidik dan komite sebagai unsur masyarakat.
"Mudah-mudahan dengan segala usaha dan upaya sekolah yang telah dilakukan, aksi Bulliying dan kekerasan tidak terjadi pada siswa kami baik didalam dan diluar sekolah. Saya berharap pembentukan karakter siswa yang lebih baik bisa tercapai di sekolah ini," pungkasnya.
.(One)