Benangmerah, Di Obyek wisata Cibulan Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, ada beberapa tempat historis. Pertama Situs Cibulan di bangun tahun 1939 yang di dalamnya terdapat Tiga situs, selain Kramat Sumur tujuh yang mengeluarkan air tanpa henti meski kemarau panjang, dari hasil penelitian secara ilmiah Ph nya 7 sehingga bisa langsung diminum di situ,
Pj Bupati yang menyambangi Obyek Wisata Cibulan yang ternyata menyimpan beberapa situs berharap dari pengelola Obyek Wisata Cibulan ini selalu mengecek kadar Ph nya agar bisa dilestarikan keunggulan dari air tersebut. Pinta Pj. Bupati HR Iip Hidayah didampingi Kadisporapar Elon Carlan, Camat Jalaksana Subagja serta owner Obyek Wisata Cibulan M.H Didi Sutardi.
"Jadi Sumur Tujuh yang ada di Cibulan itu ada tujuh tempat yang mengeluarkan air dan juga air yang keluar dari bawah itu cukup besar. Kemudian ada Situs Batu Gajah yang konon historisnya, bahwa Batu Gajah itu bekas kendaraannya Prabu Siliwangi, selain itu juga ada sebuah makam dari salah seorang tokoh Cibulan ini," Tutur Pj Bupati HR. Iip Hidajah menirukan beberapa Kuncen Cibulan.
Selain dari tiga Situs juga, lanjut HR Iip, ada Empat kolam Ikan Dewa, maka ditugaskanlah Empat orang 'Kuncen' dengan pembagian tugas yang jelas tahu tentang historisnya, kemudian secara historisnya, akademis dan teknisnya juga di benarkan dari hasil penelitian atau kajian ilmiah, sehingga cerita ini tidak mengarang atau meng ada ada, yang nantinya akan tertulis dalam sebuah buku panduan harapnya.
"Saya minta Empat Kuncen ini berkoordinasi dan berkolaborasi yang nantinya akan menghasilkan sebuah alur cerita untuk dijadikan buku panduan secara lengkap keterkaitan dengan sejarah ini seperti apa, sehingga masyarakat tidak berdasarkan perkiraan namun punya landasan," harap PJ Iip. Empat Kuncen ini sudah membuat kajian bahwa, yang pertama di sini itu apa lalu bagaimana sejarahnya, kemudian perkembangannya seperti apa kemudian lagi filosofi atau perlu nya masyarakat untuk datang kesini, jadi mereka tidak saja datang untuk berenang dan melihat ikan dewa tetapi dari sisi historisnya juga ada, itu berarti ada edukasi karena masyarakat baik dari luar maupun orang Kuningan juga karena melihat ikan dewa itu sudah menjadi ikon Kuningan, terangnya.
Ternyata Ikan Dewa yang ada jumlahnya tetap tidak berubah ubah kata kuncennya, ada 111 ekor ini merupakan kearifan lokal dan harus kita hormati dan itu merupakan bagian dari buku pedoman yang harus di terbitkan. Pinta PJ Bupati Iip
Mulai tahun ini kita akan merintis sertifikasi karena informasinya ada 163 situs, dan Pj Bupati telah melakukan kunjungan ke berbagai situs, termasuk situs naga di Gunung Tilu dan kemaren ke Sanghiang Sagarahiyang, dan sekarang di Cibulan Jalaksana jadi memang Kuningan ini kaya dengan rata rata situs, "Dan Saya melihat peradaban Kuningan ini sudah lama, situs situs yang ada dan hadir itu jauh sebelum masehi ada yang usianya 300 ada yang 500 tahun ini perlu kajian kajian ilmiah secara akademis bahwa situs ini peninggalan dari siapa, dari mana ada di desa mana saja, dan akan masuk di peta Kebudayaan di Kabupaten Kuningan, setelah hasil kajian ilmiah para akademisi sehingga tidak asal asalan mengutip sejarah saja, dalam sains nya itu butuh waktu panjang tetapi kajiannya sudah akurat.
"Ini tugas Disdikbud yang mengkoordinasikan dengan Disporapar sekarang inventarisasikan dulu kepastiannya kemudian mulai kajian nanti kalau kajiannya sudah jelas, prosedur mekanismenya diikuti, lalu keluarkan peraturan bupati atau keputusan bupati yang menyatakan itu adalah situs Kabupaten Kuningan walaupun sudah di sertifikasi," tegasnya. (Mans Bom)