Di dampingi Kadis Porapar, Camat Cilimus serta Kades Linggasana Heni bacalon Bupati periode 2024-2029, Pj Bupati Iip Hidayah disambut tarian karya seni anak anak SD |
Benangmerah - Alimpaido merupakan gabungan dari seni budaya dan olah raga Kaulinan barudak yang di Gagas Gubernur Jabar, saat itu Ridwan Kamil. Kini mulai di kembangkan oleh Disporapar Kuningan, ini kali menampilkan peserta seleksi olah raga tradisional tingkat Sekolah Dasar se Kabupaten Kuningan, di OSG Desa Linggasana, Kecamatan Cilimus.
Pj Bupati Kuningan R. Iip Hidajah usai membuka Forum Grup Discussion pembahasan Mulok kurikulum Gunung Ciremai, di SMP N 3 Kuningan, Senin 13/5/24) langsung menghadiri dan membuka Seleksi Olah raga Tradisional, di Open Space Galeri Linggasana, Kecamatan Cilimus. Menyatakan, "Oh iya, dulu pernah ada Alimpaido, namun untuk lebih jelasnya biar pak Elon (Kadisporapar) yang menyampaikan," kata Pj Bupati R. Iip Hidayah, menjawab pertanyaan media ini.
Jadi sebetulnya olah raga seperti ini banyak, tapi dalam gebyar ini hanya diambil Lima jenis olah raga karena memang dengan kondisi ketersediaan peralatan olah raga di masing masing persekolahan. Contoh sekolah-sekolah di Kecamatan Pasawahan dan Nusaherang sampe tidak mengikutsertakan karena terkait dengan kendala di peralatan.
"Sebetulnya ini harus dipaksa karena merupakan pendidikan karakter, pendidikan karakter harus diterapkan sejak dini, misalnya egrang leuk leuk itu sulit kan, anak jalan menggunakan patikleuk, itu kan merupakan keterampilan, ketangkasan, kecerdasan otak kanan dan otak kiri. Dan ini bagian dari pembudayaan kearifan lokal, kalau tidak dipaksakan lambat laun budaya tradisional akan hilang, dan memang ini bagian dari Alimpaido," terang Kadisporapar DR. Elon Carlan.
Pj Bupati Kuningan DR. R.H Iip Hidayah didampingi Kadis Porapar DR. Elon Carlan Serta para guru pendamping anak anak didiknya yang ikut lomba Alimoaido |
Ini merupakan upaya pengembangan budaya olah raga tradisional, dan ini juga merupakan proses pembelajaran bagi anak anak kita, ada beberapa cabang olah raga tradisional budaya yang di dipertandingkan masuk dalam kurikulum kearifan lokal, ada beberapa jenis selain egrang juga.
"Tadi Saya mencoba meniup sumpit dan anak panahnya menancap di tengah tengah lingkaran pas pisan di No 10, Alus meureun nya, (persis masuk ditengah tengah lingaran No 10 kayanya bagus yah," kelakar Pj Bupati yang tampak sumringah.
"Ini sebetulnya untuk menjaring kepiawaian anak anak kita untuk di kejuaraan tingkat Regional Jawa Barat mendatang," imbuh Pj Bupati R.H Iip Hidajah di lapangan tanding Open Space Galeri Desa Linggasana. (Mans Bom)