Pj Bupati Kuningan DR. R.H Iip Hidajah fose bersama para peserta pelatihan pelatih Atlit NPCI bersama Andri Supriadi M.Pd Sekum NPCI Provinsi Jaqa Barat |
Benangmerah, Adalah Kabupaten Kuningan. Maka Jawa Barat tersanjung dengan proaktifnya bukan hanya Pj Bupati tetapi respons dari atlit yang sip dalam menghadapi berbagai event baik, tingkat Jawa Barat National dan bahkan pantang mundur terus maju berlatih untuk nama baik Kuningan di tingkat Internasional dalam adu tangkas Paralympian.
National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) sebagi wadah yang bertanggungjawab sepenuhnya dalam menghimpun membina melatih dan membentuk Atlit Olahraga disabilitas berkualitas bertaraf International serta mengkoordinasikan setiap kegiatan Olahraga Disabilitas baik, di tingkat daerah nasional maupun internasional dalam bidang pengembangan olah raga Paralympic.
Kami mengucapkan terima kasih, karena jarang sekali acara semacam ini dihadiri langsung oleh Bupati, "Terimakasih pak Pj Bupati Kuningan atas responnya. Kegiatan Pelatihan Pelatih Paralympic dan Nasional NPCI, ini baru pertama kali di Jawa Barat di adakan di Kabupaten Kuningan, maka Saya mewakili Ketua NPCI Jawa Barat yang tidak bisa hadir Mohon maaf, karena sedang mengikuti pertandingan Bulutangkis di Jawa Tengah," terang Andri Supriadi. M.Pd Sekum NPCI Jawa Barat.
Hai ini disampikan dalam acara Bimtek Pelatihan Pelatih Paralympian NPCI Kuningan Senin (20/05/24), di Gedung Wima Pepabri Bojong Linggarjati Cilimus yang di ikuti 10 pelatih 20 pendamping dari Lembaga Kesejahteraan Sosial dan guru SLB serta 10 dari pengurus NPCI,
Diantaranya pelatih permainan Catur dari Kuningan Gren master Arisman, Pelatih Atletik Ade Anang Kuningan yang juga Pelatih NPCI Jabar untuk Peparnas Papua, pelatih Bulutangkis Tedi Tediana, Pelatih Renang Maman, Pelatih Tenis Meja Irwan, sedangkan Pelatih Menembak dan Pelatih Panahan itu orang baru, ini dari 7 cabang yang biasa diikutsertakan, 5 Cabor dan sekarang bertambah dua, yaitu menembak dan panahan, dari ragam disabilitas yang terhimpun sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya.
Bimtek Pelatihan Pelatih dan pendamping paralympian yang akan bertanding kami support. "Kenapa supporting karena temen temen yang berkebutuhan khusus ini ada di dunia olahraga yang di atur tapi harus ada pelatihan secara khusus. Pelatih dan Pendamping ini harus baik hati karena keterbatasan itu, Saya faham itu karena Saya dulunya bergulat di dunia pendidikan soal itu, dulu Saya guru SLB, jadi faham betul dalam berinteraksi dengan mereka," Kenang Pj Bupati Kuningan DR.R.H Hidajah.
Pj Bupati Iip Hidajah, berharap dari pelatihan ini nanti tentu akan menghasilkan para pelatih para pendamping yang berkualifikasi, dan mampu menjadikan Kuningan berprestasi. "Minggu minggu ini di Bandung sudah akan di mulai ada selekda Provinsi, Atlit ini kalau berhasil di Provinsi akan berlanjut ke pusat untuk di ikut sertakan Peparnas, kalau sudah jadi juara Peparnas bisa Internasional, karena ini berjenjang yang akan di laksanakan di Paris Francis. Untuk persiapan pelatihan tentunya NPCI sudah menyiapkan jadual, karena persiapan tidak bisa mendadak begitu saja," Harapnya.
Kadisporapar Kabupaten Kuningan DR. E Carlan menyinggung terjadinya Atlit berprestasi urban ke daerah lain hanya katena rejeki. Jika ada sesuatu berbenturan dengan ketidaksesuaian aturan mana kala seorang Atlit yang merasa prestasinya sudah level dunia memilih rizki yang memadai itu tidak bisa dihukum atau dilarang tergantung kepada rasa nasionalismenya sendiri, "Warga Kuningan yang memiliki kemampuan tinggi hingga menjadi Atlet Nasional, KTP nya warga Kuningan tetapi menjadi Atlit NPC Kabupaten Tasik, mudah mudahan kedepan kalau tidak berubah domisili karena aturan itu ya kembali menjadi Atlet NPC Kabupaten Kuningan," terang Kadisporapar, (Mans Bom)